#Post Title #Post Title #Post Title
Senin, 14 Desember 2009

hope you like it

[ Read More ]
Rabu, 09 Desember 2009

RBT : Harapan dan Kenyataan

“Your RBT is who you are” tulisan yang diusung Sony Ericsson ini menghiasi setengah halaman salah satu media cetak negeri ini. Ternyata tidak hanya operator dan pihak label serta artis saja yang memanfaatkan RBT (Ring Back Tone) untuk meraup keuntungan, vendor ponsel pun ikut ambil bagian. Layaknya yang dilakukan Sony Ericcson, salah satu produsen pesawat telepon seluler terbesar kedua di dunia ini berusaha menarik calon pembeli dengan menawarkan kemudahan akses RBT di semua tipe ponsel keluaran mereka.

Fenomena RBT di Indonesia

Kehadiran RBT (atau nada tunggu yang berisi lagu) menghiasi panggung telekomunikasi di Indonesia sudah sekitar lima tahun, dan menjadi sangat fenomenal dalam dua tahun terakhir ini. Jutaan orang rela membayar biaya aktivasi dan langganan untuk sebuah lagu yang hanya akan dinikmati orang lain yang melakukan sambungan telepon ke orang tersebut. Kualitas suara yang pas-pas an dan lagu yang tidak full track pun tidak menjadi bahan pertimbangan bagi para pemesan RBT.

Banyak pihak yang meraup rupiah dari bisnis RBT ini, mereka adalah operator, label, penyanyi dan pencipta lagu. Salah satu operator seluler di Indonesia pun menyatakan bahwa prospek bisnis RBT ini masih sangat bagus dan menguntungkan. Namun beberapa pihak mengaku pesimis dan beranggapan bahwa RBT hanyalah tren sesaat yang akan bisa lenyap tanpa dapat diprediksi terlebih dahulu. Pasalnya, di negara lain hal itu memang benar-benar terjadi. Bahkan di negara-negara maju, RBT dan sejenisnya sudah lama ditinggalkan.

Siapa yang diuntungkan?

Sekilas, biaya aktivasi dan langganan yang berkisar di angka Rp. 9.000/lagu selama satu bulan bukanlah angka rupiah yang mahal. Tetapi, jika angka tersebut dikalikan dengan jumlah pengakses layanan RBT yang mencapai puluhan juta orang, tentu triliunan rupiah pun tersedot dalam bisnis layanan yang satu ini.

Tentu saja, operator selaku penyedia layanan menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan mendapat porsi sekitar 70-80% per lagu. Alasan sebagai pemilik network pun dilontarkan para operator agar mendapat restu pembagian prosentase keuntungan tersebut. Sedangkan bagi provider content, mereka mendapat jatah maximal 30%. Itupun masih harus dibagi-bagi ke pihak label,penyanyi dan pencipta lagu.

Pihak penyanyi yang mendapat bagian tidak lebih dari 5% pun masih mengaku sangat diuntungkan. Penyanyi lagu bergenre reggae yang ngetop dengan lagunya “Tak Gendong”, Mbah Surip, mengaku mampu mengantongi RP 82 Miliar hanya dari penjualan lagunya melalui RBT yang memang lagunya menduduki peringkat utama RBT beberapa operator seluler di Indonesia. Dan tentunya angka rupiah yang lebih besar pun diraup para pihak operator.

RBT dan Industri Musik Indonesia

Dalam kancah indutri musik Indonesia, fenomena RBT ternyata membawa angin segar di tengah lesunya penjualan kaset dan CD. Meski hanya mendapat jatah 10-20% dari penjualan, pihak label pun tetap mengaku diuntungkan. Para musisi pun merasa karyanya lebih dihargai di tengah maraknya aksi pembajakan. Karena pada kenyataannya, RBT tidak dapat dibajak. Masalah pembajakan ini memang sudah sangat lazim di Indonesia. Dari satu lagu asli, ternyata ada sembilan versi bajakannya. Tak heran, para penyanyi pun berbondong-bondong mendaftarkan lagu mereka untuk dijadikan RBT. Bahkan, hanya dengan satu buah single lagu, sudah bisa mengantarkan artis menjadi miliarder tanpa harus repot-repot membuat full track album.

Kalangan industri mengaku tidak dapat memprediksi apakah RBT ini akan dapat dijadikan pegangan untuk menyelamatkan industri musik Indonesia. Pasalnya, beberapa pihak menyebut RBT hanya sebagai tren. Lantas, ketika tren itu ditinggalkn masyarakat, bagaimana dengan nasib industri musik Indonesia?.(ll)
[ Read More ]

Ponsel QWERTY Tumbuh Subur di Indonesia

“Mas, saya mau beli hape Blackerry yang merek Nokia” , ujar seorang calon pembeli di salah satu counter penjualan handphone pusat elektronik di kota Bandung, Oktober silam. Lantas pertanyaan itupun dijawab oleh si penjual yang kental dengan logat Sundanya, “mau yang tipe apa teh ? Harganya mulai 500rb sampai 6jt” . Sebuah kekonyolan yang memang benar-benar terjadi. Blackberry merek Nokia dengan harga 500rb.

Kenyataannya memang seperti itu. Itulah konsumen di Indonesia, lattah dengan teknologi terbaru. Lantas, segala cara ditempuh agar bisa tampil gaya di depan umum, biar tidak disebut gaptek. Ponsel Qwerty apapun dituduh sebagai Blackberry, pemain kelas satu ponsel dengan keypad penuh ini.

Dengan dilengkapi fitur yang bermacam-macam, always connected serta banderolan harga yang beragam, banyak vendor mengeluarkan seri ponsel Qwerty mereka di pasar Indonesia. Padahal layanan yang terpakai masih didominasi oleh SMS dan voice saja.

Pertumbuhan pasar ponsel Qwerty di Indonesia mencapai 200 % dalam satu tahun terakhir di tengah terjadinya rebound (memantul naik) penjualan ponsel global. Banyak pihak mengaku optimis tahun 2010 angka tersebut akan semakin berlipat. Prediksi tersebut mendorong beberapa produsen ponsel bersiap-siap untuk meluncurkan seri terbaru ponsel Qwerty mereka. Sebut saja Taxco, produsen lokal ini berencana mengeluarkan sembilan versi ponsel Qwerty-nya untuk tahun depan. Tiga diantaranya sudah siap, yaitu VX3, VX4 dan VX5, menyusul pendahulunya VX1 dan VX2 yang telah dilepas ke pasaran.

Indonesia merupakan sasaran empuk pemasaran ponsel Qwerty. Di Indonesia, pasar Qwerty baru mengisi 20% penjualan ponsel, sedangkan sisanya masih dipenuhi oleh ponsel berdesain Candy Bar dan lainnya. Peluang pasar Qwerty masih sangat terbuka lebar. Produsen pun berlombalomba melakukan inovasi-inovasi terbaru untuk melangkapi ponsel Qwerty yang akan mereka lepas untuk bersaing di pasar Indonesia.

Produsen ponsel lokal pun tidak mau kalah di kandang sendiri. Menyusul Taxco, eTouch Mobile juga meluncurkan tiga ponsel Qwerty teranyarnya November lalu. Salah satunya adalah eTouch 707 Pro yang diandalkan dapat menjadi modem untuk notebook serta kemudahan akses email layaknya SMS. Siaran Televisi, pemutar MP3/MP4, image viewer dan Radio FM semakin melengkapi anak emas eTouch. Kamera 2 Megapiksel pun disematkan di ponsel ini. Dan tak ketinggalan adalah kemudahan konektivitasnya. Banderol 1,19 juta pun dirasa pantas untuk eTouch 707 Pro, mengungguli eTouch 606 yang dilepas dengan harga Rp 999 ribu.

Untuk masalah harga, mungkin belum ada yang mengalahkan ponsel Qwerty besutan IMO dengan seri B369. Harga Rp 549.000 diakui masih menjadi ponsel Qwerty termurah di pasar. Padahal jeroannya juga tidak kalah dengan ponsel Qwerty brand lokal lainnya. Ponsel dual on GSM/GSM ini juga dilengkapi aplikasi jejaring sosial seperti facebook serta Instant Messaging berupa Yahoo Messanger disamping fitur wajib Media Player. Kamera VGA pun dipasang menghiasi ponsel ini. Tak lupa, konektivitas data GPRS, Bluetooth, kabel data USB dan slot memori tambahan berjenis MicroSD pun dibenamkan di ponsel berdimensi 11,1 x 5,6 x 1,4 cm ini.

Sementara itu, senior mereka, Samsung dan LG pun tidak mau kalah dengan menjadi tamu di pasar Qwerty Indonesia. Tengok saja Samsung yang mengeluarkan seri I600 atau I780. Untuk jajaran kelas menengah, muncul Corby seharga Rp 1,4 juta. Dengan desain yang futuristik dan beberapa fitur umum di kelas middle end, yakni kamera 2 MP, radio dan slot charger micro USB, menjadikan Samsung Corby ini siap menghadang ponsel Cina di ranah Qwerty yang mirip-mirip Blackberry. Kemudahan akses ke situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Friendster, My space serta link ke YouTube, Flickr, Picasa dan Photobucket menggemukkan isi ponsel Qwerty keluaran Samsung ini. Namun, koneksi internetnya yang masih menggunakan GPRS kelas 10 menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki Corby.

Menilik lebih jauh mengenai kelengkapan fitur-fitur yang ditawarkan para produsen ponsel Qwerty tersebut, agaknya mubadzir. Pasalnya, konsumen Indonesia masih mengandalkan ponsel jenis apapun hanya untuk sekedar SMS dan telepon. Bagaimana mereka bisa membayar untuk membeli sebuah aplikasi yang relative mahal jika rata-rata untuk mengisi pulsa saja mereka hanya berani mengeluarkan uang 5rb-10rb rupiah.Tampaknya hal itu diabaikan oleh para pengembang. (ll)
[ Read More ]
Selasa, 08 Desember 2009

KP Mahasiwa STTN-BATAN Yogyakarta di PT. Chevron Geothermal Indonesia WKP Panas Bumi Darajat, Garut Jawa Barat

Latar Belakang Masalah
Untuk menjamin pasokan energi listrik sampai 2018, dibutuhkan tambahan daya sekitar 57.500 MW. Untuk itu pemerintah menggelar proyek Crash Program Kelistrikan yang dicanangkan pembangunannya sampai tahun 2014. Pada awal program tersebut, pemerintah dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana membangun sejumlah pembangkit listrik tenaga terbarukan (PLT-terbarukan). Tetapi pengembangan PLT-terbarukan memiliki kendala belum memiliki kesiapan dalam hal sumber daya manusia (SDM), teknologi dan modal. Sehingga menyebabkan proyek Crash Program Kelistrikan tetap didominasi oleh pembangkit listrik tenaga batubara (PLT-batubara). Salah satu PLT-terbarukan yang memilik potensi sangat besar di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga panas-bumi (PLTP). Berdasarkan hasil riset Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), hingga awal tahun 2009 di Indonesia telah diketahui terdapat 257 lokasi panas bumi dengan total potensi sekitar 27 GW. Sedangkan panas bumi yang telah dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, baru mencapai 1042 MW. Meskipun demikian, pengembangan PLTP dalam proyek Crash Program Kelistrikan cukup signifikan baik dari sisi daya terpasang maupun cakupan wilayah kerjanya. Selain itu tidak menutup kemungkinan investor untuk mengembangkan PLTP di wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi yang tersedia dan hal tersebut sudah diagendakan pemerintah dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2008-2027 dan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2008-2018.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, mahasiswa sebagai agent of change bangsa perlu dipersiapkan. Hal ini dikarenakan sarjana lulusan perguruan tinggi hanya sebagai sumber daya siap latih, bukan siap pakai. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tesebut adalah dengan melaksanakan Kerja Praktek (KP) di perusahaan atau instansi yang bergerak di bidang eksplorasi panas bumi. Kerja Praktek atau disingkat KP merupakan matakuliah berkehidupan bersama (MBB) yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN – BATAN) Yogyakarta; dalam hal ini program studi (prodi) Elektronika-Instrumentasi (Elins) dibawah jurusan Tekno Fisika Nuklir (TFN). KP diharapkan dapat membekali mahasiswa untuk memahami kaidah bermasyarakat sesuai dengan keahliannya serta merupakan implementasi dari pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkan selama kuliah untuk berkontribusi membantu memecahkan masalah di berbagai perusahaan atau instansi. Selain itu KP juga sebagai sarana melatih mahasiswa untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi setelah lulus. Prinsip pelaksanaan KP adalah mahasiswa merencanakan KP di perusahaan atau instansi yang dapat memberikan penugasan terkait dengan bidang intrumentasi nuklir, non destruction test (NDT), sistem operasi, sistem kontrol, sistem instrumentasi, serta sistem energi dan yang berkaitan dengan prodi elins. Dalam hal ini adalah perusahaan atau instansi yang bergerak di bidang eksplorasi panas bumi untuk menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi tantangan pengembangan PLTP dalam proyek Crash Program Kelistrikan.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi panas bumi adalah PT. Chevron Geothermal Indonesia (CGI). CGI merupakan salah satu anak perusahaan Chevron Texaco Corporation, perusahaan yang berkantor pusat di San Ramon, California, AS dan bergerak di hampir semua spektrum energi (minyak bumi, gas alam, panas bumi dan lain-lain). Di Indonesia panas bumi yang telah dikembangkan CGI adalah panas bumi dengan entalpi tinggi dan skala besar yang dapat dimanfaatkan untuk PLTP. Salah satu panas bumi yang telah dimanfaatkan CGI untuk PLTP, di WKP panas bumi Darajat, Garut, Jawa Barat yang pengembangannya telah dimulai sejak desember 1984 hasil Joint Operation Contract (JOC) dengan PT. Pertamina. Di WKP panas bumi Darajat, sampai saat ini CGI telah mengoprasikan tiga unit PLTP. PLTP tersebut adalah PLTP Darajat 1 (november 1994), PLTP Darajat 2 (april 2000) dan PLTP Darajat 3 (desember 2007) dengan kapasitas masing-masing unit 55 MW, 90 MW dan 110 MW. Ketiga unit PLTP Darajat tersebut adalah PLTP yang menggunakan sistem direct dry steam. PLTP Darajat 3 merupakan proyek energi panas bumi terbesar di dunia dan terdaftar dalam program Clean Development Mechanism (CDM). Saat ini CGI tengah membangun PLTP Darajat 4 yang juga terdaftar dalam program CDM. Dengan pengalaman CGI mengolah WKP panas bumi Darajat selama 25 tahun diharapkan dapat memberikan pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa, dengan memberikan kesempatan untuk melaksanakan KP di CGI WKP panas bumi Darajat. Sehingga hasil dari pelaksanaan KP tersebut dapat menjadikan mahasiswa sebagai SDM siap pakai yang mampu menghadapi tantangan proyek Crash Program Kelistrikan.(prb)
[ Read More ]
Kamis, 03 Desember 2009

Last but not least

^^ sori yah... Bukan ngelupain ato apa, habis banyak banget... Baru selese... Last but not least Wat Laily Nor Kholisoh juga istriku tercinta... prb makin sayaaang ma Laily Nor Kholisoh, makin cintaaa ma Laily Nor Kholisoh... ♥ Luv u... ♥ Thx wat semuanya yah sayaang... Owh iya prb seneng banget hadiah dari Laily Nor Kholisoh... Makasih y ^^ (prb)
[ Read More ]

Met ultah ya....^^

Menjadi tua itu pasti,
tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.
^^
Selamat ulang tahun ya Praba sayaaang....

Umur kita bertambah bukan hanya sekali dalam setahun
tetapi setiap hari
setiap jam
setiap menit
setiap detik
Bukan bertambahnya angka umur kita yang penting,
tapi,
bertambahnya angka derajat kedewasaan kita jauh lebih penting
Bukan seberapa lama kita menjalani hidup,
tapi,
Bagaimana kita menjalani hidup


Praba sayaaang,,
Semoga setiap apa yang terjadi dengan Praba dalam hidup ini,
baik ataupun buruk,
semoga menjadikan Praba menjadi laki-laki yang dewasa, tangguh, mandiri, bijaksana dan selalu bersabar serta bersyukur
Jangan pernah lupa kepada Allah
Berjuanglah sayaang,.
Kesuksesan adalah untaian langkah-langkah kecil setiap kejadian yang kita jalani dalam hidup ini
bagaikan anak tangga yang tersusun rapi, yang akan mengantarkan kita ke tingkat yang lebih tinggi
nikmatilah setiap langkahnya sayaang,
jatuh dan terpuruk adalah hal yang wajar,
jangan pernah menyerah,
kesempatan untuk memperbaiki diri selalu ada,
dan ingatlah, ada Leli yang selalu mengiringi setiap langkah Praba ^^
Leli yakin,
Kelak, kesuksesan dan kebahagiaan itu akan bisa Praba dapatkan,
yang sabar ya sayaang..
Berusahalah sebaik mungkin,
Manusia memang tidak ada yang sempurna
Termasuk Praba,dal Leli juga
Leli tidak mengharapkan Praba adalah sosok yang sempurna,
karena Leli ingin, keberadaan Leli lah yang akan menyempurnakan hidup Praba
Leli lah yang akan melengkapi hidup Praba
dan begitu juga sebaliknya sayaang..
hiduplah untuk memberi manfaat bagi orang lain, itulah sebaik-baik manusia.
Happy Birthday!!
wish u all the best!!
Love u very much...more and more each day ^^
Thx for everything
(ll)
[ Read More ]
Rabu, 02 Desember 2009

^^

love u very much... more and more each day...(ll)
[ Read More ]

Sabar yah...

Leli sayaang...
Semangat yah...
Leli sekarang mungkin tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan tapi leli hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang. Nanti leli bisa liat maksud dari hidup leli yang seperti ini. Yakin kok pasti ada maksud yang bak dari semua ini. Sabar yah. (prb)
[ Read More ]
Minggu, 29 November 2009

Sosialisasi IPTEK Nuklir Dengan Pendekatan Peer Control Group Untuk Pelajar SMA di Kota Yogyakarta

Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi disingkat IPTEK, merupakan kreasi dan inovasi manusia yang selalu berkembang dan bersifat dinamis. Dinamika IPTEK sangat ditentukan dan menentukan hidup manusia di bumi ini serta bersifat universal. Tujuan penemuan dan pengembangan IPTEK antara lain untuk mempermudah hidup manusia dalam menggali sumber daya alam, memanfaatkan dan menapak serta mengembangkannya, salah satunya bidang IPTEK Nuklir. IPTEK Nuklir pertama kali digunakan untuk bom atom yang dijatuhkan di atas kota Hirosima dan Nagasaki tahun 1945 dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Menyadari akan kekuatan yang diakibatkan oleh bom atom tesebut, manusia mulai mengembangkan IPTEK Nuklir untuk kesejahteraan manusia. Sehingga dalam perkembangannya IPTEK Nuklir telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang baik bidang energi maupun non-energi. Walaupun dalam perkembangannya telah digunakan untuk kesejahteraan hidup manusia akan tetapi pandangan negatif dari masyarakat akan IPTEK Nuklir, yang disebabkan dalam perkembangannnya untuk pertama kali dimanfaatkan sebagai senjata pemusnah massal belum hilang.

Pelajar SMA sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki peran sentral dan sebagai salah satu faktor penentu kemajuan bangsa, pemahamannya terhadap IPTEK Nuklir perlu mendapatkan perhatian serius. Pasalnya, dampak dari pemahaman yang sepotong-sepotong menjadikan mereka beranggapan bahwa IPTEK Nuklir selalu identik dengan hal-hal negatif. Selain itu pelajar SMA juga sering menerima pernyataan-pernyataan yang sebenarnya keliru namun diucapkan secara berulang-ulang. Informasi yang keliru ini bila tidak diluruskan akan menjadi kontroversi di kalangan pelajar SMA. Sebagai contoh "PLTN dapat meledak seperti bom atom". Pada kenyataannya tidak mungkin suatu reaktor nuklir dapat meledak seperti bom atom. Hukum fisika tidak memungkinkan itu terjadi. Namun ketidakbenaran ini bila diucapkan berulang-ulang cepat atau lambat semakin banyak yang menerimannya. Hal tersebut jika tidak pernah diluruskan akan menimbulkan pandangan terhadap IPTEK Nuklir menjadi semakin negatif.

Beberapa pelajar SMA di wilayah Kota Yogyakarta beranggapan nuklir itu berbahaya, bisa merusak lingkungan dan selalu berkaitan dengan bom. Selain itu, beberapa pelajar SMA menyatakan bahwa di sekolah tidak ada yang menjelaskan masalah IPTEK Nuklir sehingga pengetahuan terbatas dan materi di sekolah tidak ada yang mengurai IPTEK Nuklir. Kesalahan persepsi yang sudah terlanjur muncul pada pelajar SMA dikarenakan tidak adanya fasilitator yang memberikan penjelasan yang benar. Hal ini menjadikan pelajar SMA ragu-ragu untuk mendalami IPTEK Nuklir. Padahal untuk menjadi sebuah bangsa yang maju, penguasaan dalam bidang teknologi tidak boleh ditinggalkan. Serta visi program Rencana Pembangunan IPTEK Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 akan terhambat.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diadakannya sosialisasi agar dapat meluruskan pernyataan-pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang IPTEK Nuklir di kalangan pelajar SMA khususnya wilayah Kota Yogyakarta. Kegiatan sosialisasi ini tidak dilakukan secara parsial yang hanya terbatas pada seminar-seminar tanpa keterlibatan aktif dari pesertanya. Untuk itu, sosialisasi yang komprehensif, jujur dan transparan dalam koridor intelektual perlu digalakkan.

Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Kota Yogyakarata memiliki 47 Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Hal ini merupakan potensi yang besar untuk pengembangan IPTEK, salah satunya IPTEK Nuklir. Berkaiatan dengan IPTEK Nuklir, Kota Yogyakarta memiliki khususan tersendiri yaitu adanya reaktor Kartini yang merupakan salah satu diantara tiga reaktor nuklir yang dimiliki Indonesia. Keberadaan reaktor Kartini tersebut seharusnya menfasilitasi masyarakat Kota Yogyakarta untuk mengenal IPTEK Nuklir khusunya pelajar SMA sebagai SDM yang memiliki peran sentral dan sebagai salah satu faktor penentu kemajuan bangsa. Kedua potensi yang dimiliki Kota Yogyakarat tersebut seharusnya menjadikan pelajar SMA di Kota Yogyakarta lebih memahami IPTEK Nuklir.

Walaupun Kota Yogyakarta memiliki potensi tersebut, sebagian besar pelajar SMA selama ini memiliki persepsi bahwa Iptek Nuklir selalu identik sebagai senjata pemusnah massal. Persepsi yang dimiliki pelajar SMA tersebut dikarenakan pelajar SMA hanya mengenal IPTEK Nuklir dari pelajaran sejarah, yaitu dari peristiwa pemboman yang dilakukan Amerika terhadap Jepang di kota Hirosima dan Nagasaki menggunakan bom atom. Selain itu media yang memiliki peranan sangat penting dalam membentuk opini masyarakat, pemberitanya akhir-akhir ini sering mengabarkan masalah IPTEK Nuklir yang dikembangkan sebagai senjata. Persepsi tersebut menunjukan minimnya pemahaman pelajar SMA Kota Yogyakarata mengenai IPTEK Nuklir. Minimnya pemahaman pelajar SMA Kota Yogyakarata juga dikarenakan tidak adanya kurikulum mengenai pemanfaatan IPTEK Nuklir dibidang energi dan non-energi serta fasilitator yang memberikan penjelasan. Pernyataan ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang menunjukkan hampir 90% pelajar SMA di Kota Yogyakarta tidak paham mengenai IPTEK Nuklir maupun aplikasinya.(prb)


[ Read More ]
Sabtu, 28 November 2009

Sori berantakan ...

Sebelumnya kami minta maaf kepada pembaca, blog ini masih berantakan. Mohon pembaca dapat maklum (baru dibuat,pengurusnya juga baru belajar masih O_On hehehe). Rencananya dengan blog ini kami akan berbagi informasi masalah telekomunikasi, nuklir, elektro-instrumentasi, dan lain-lain. Jadi tunggu aja perkembangan dari blog ini.
[ Read More ]

tujuh pebruari

Tujuh pebruari 2008, tanggal kami pertama kali ketemu.
[ Read More ]
 
 

Link List

Recent Comments

Followers

About Me

Prb dan Ll adalah pengrus dari blog ini. Saat ini prb kuliah di STTN-BATAN dan ll kuliah di ITTelkom.